
Relawan siap mengawal pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin lima tahun ke depan. Bahkan, siap berada di garda terdepan terhadap kelompok yang ingin mengganggu jalannya pemerintahan.
Menurut KP Norman Ketum Perjuangan Nusantara sebagai Tim sukses Jokowi mengatakan bahwa Relawan tidak pernah menuntut jabatan yang diminta atas pengorbanan demi memenangkan Jokowi dari Pilkada 2012, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019
“Tugas kami sebagai relawan, apa pun yang dikatakan oleh Pak Jokowi harga mati 100% kami jalankan, termasuk kami siap jadi mitra, juga siap berhadapan dengan kelompok-kelompok manapun yang ingin mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin lima tahun ke depan,” tegas Norman
Apakah Relawan Nasional yang berkeringat masih dibutuhkan mengawal Periode ke 2 Presiden Jokowi.
Bagi yang sudah mendapat kepercayaan di Kabinet atau pisisi lain biasanya membawa team kerja sendiri.
Mereka yang sudah duduk dapat kepercayaan Jokowi belum tentu mengenal Relawan yang berjuang berkeringat melalui wadah Team Kerja Nasional {TKN] bahkan dari mengusung Gubernur Jakarta,Pilres 2014 tetap konsisten sampai Pilpres 2019.
Sebenarnya Yang berhutang budi kepada Relawannya adalah Bapak Jokowi sendiri yang sering mengundang Relawannya secara diam diam ke Istana Negara atau bertemu ditempat khusus untuk meminta masukan dan beliau punya data khusus tahu dan mengenal mana yang berjuang apakah bentuk Ormas, Peguyuban maupun kalangan propesional yang bukan orang Partai dalam memenangkan Pertarungan.
Jika nantinya kalau ada yang ikut dilibatkan kerja bersama Jokowi, biasanya langsung datangnya dari Jokowi sendiri itupun kalau diingatkan jika tidak lupa diingatkan dari staf khusus Jokowi sendiri.
Sebaiknya Presiden Jokowi membuat Team penghubung Khusus Relawan di Istana Negara untuk menanpung Aspirasi Relawan yang tersebar di seluruh Indonesia
Pada saat Presiden Jokowi menentukan kabinet baik tahun 2014 maupun 2019, lanjutnya, relawan tidak pernah kecewa apalagi marah kalau kemaren Relawan PROJO agak rewel itupun mengingatkan Jokowi karena masuk di Kabinet itu hak prerogatif Presiden.
“Kami juga tidak pernah meminta untuk masuk di kabinet, walaupun kami sangat siap jika diberikan tugas oleh bapak Jokowi,” ujar Norman
No Responses