Dinas sosial Bengkulu Selatan diminta perbaiki data basi. berpotensi ladang korupsi

Bengkulu Selatan,SPN 2019.
Kisruh rasa ketidakadilan yang sempat di publish awak media ini beberapa waktu yang lalu nampaknya masih menimbulkan pertanyaan.

Pemberitaan edisi 21/08/2019. yang lalu dengan judul :
“Dinas sosial bengkulu selatan ngaur, Petugas TKSK tidak profesional, dinas sosial akan didemo”.

berita tersebut di atas adalah buntut kekecewaan masyarakat terhadap Minsunadi petugas TKSK kecamatan dan DINSOS yang di nilai tidak profesional, hari ini 30/08/2019 awak media ini besrama Fredi pengurus LSM PBH menyambangi Dinas Sosial Bengkulu Selatan., berikut tanggapan dari. Drs. HERIYADI yang di dampingi oleh ibu ERMA YANTI, SKM. (Kabid), Minsunadi selaku Petugas TKSK kecamatan.

Menurut Drs. HERIYADI ” kami menyalurkan bantuan berdasarkan data balai statistik tahun 2005 dan 2015 sedangkan untuk penerima bantuan tambahan baru berdasarkan usulan dari RT, Kelurahan/Desa.
Soal ada yang akan di ajukan sebagai penerima baru silahkan di ajukan!…. tapi ada mekanisme yang akan di tempuh misalnya calon penerima baru harus masuk di data BDT terlebih dahulu tidak serta merta langsung dapat bantuan ada verifikasi dari pusat, yang menentukan seseorang dapat bantuan atau tidak bukan kami yang menentukan tapi penilaian dari pusat.

di tambahkan, terkait adanya tudingan kenapa orang yang mampu mendapatkan bantuan sedangkan orang yang benar-benar tak mampu justru tidak mendapatkan bantuan ?.. kami dari dinas hanya menerima data dari RT dan Kelurahan/Desa andaikan itu ternyata mampu, maka tanya pada orang yang mengusulkan !… jelas Kadis Dinsos Heriyadi. 30/08/2019.

Selanjutnya, Predi Pengurus LSM PBH dan awak media ini bertanya apakah ada penerima bantuan yang tak tersalurkan karena penerima meninggal dunia dan dikemanakan bantuan yang tak tersalurkan itu ?.. hingga obrolan selesai kadis Dinsos tidak memberikan tanggapan yang memuaskan.

Di tempat terpisah, Predi pengurus LSM PBH menyampaikan, sehubungan data yang di gunakan oleh Dinas Sosial adalah data statistik yang telah usang maka idealnya data tersebut wajib di perbaiki sebab banyak penerima bantuan sudah meninggal dunia atau terjadinya pertumbuhan ekonomi, selain itu ada hal yang menjadi kecurigaan bila dinas sosial tetap menggunakan data lama ada potensi menjadi ladang korupsi karena di mungkinkan penerima bantuan sudah banyak yang meninggal dunia sedangkan bantuan tetap saja mengalir, pertanyaanya,,, di kemanakan bantuan tersebut ?…

( ikhsan- biro bkl).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan